PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR LINGKUNGAN HIDUP

Oleh: Gusti Nurpansyah

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Masalah lingkungan sekarang ini tidak terlepas dari masalah lingkungan hidup. Jika dikaji secara seksama faktor penyebabnya terutama terletak pada pola pikir, perilaku manusia. Sebagian norma-norma yang ada dan berkembang dalam masyarakat kurang mencerminkan sikap rasional dan bertanggung jawab sebagai warga masyarakat dalam aspek lingkungan hidup. Seseorang yang kurang memahami lingkungan hidup dalam berperilaku dan memberikan kebijakan kurang mempertimbangkan aspek lingkungan.

Pengelolaan lingkungan lebih menekankan pada bagaimana manusia dapat mengelola lingkungannya sehingga dapat lestari bagi generasi yang akan datang.Di Indonesia pengetahuan lingkungan diberikan pada jalur pendidikan formal seperti pada mata pelajaran ilmu pengetahua alam (IPA), ilmu pengetahuan social (IPS).

Penyampaian materi lingkungan hidup di SMA, terintegrasi pada mata pelajaran Biologi, Fisika dan Geografi. Hal itu dirasakan memberatkan bagi siswa karena banyak mata pelajaran yang menyajikan materi yang mirip dengan mata pelajaran lainya sehingga berdampak pada rendahnya hasil bejar peserta didik.

Dalam proses belajar mengajar, guru dituntut memiliki strategi agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, dapat mencapai sasaran yang duharapkan. Dalam teknik penyajian materi pembelajaran, guru perlu menguasai metode pembelajaran dan mampu memahami psikologi siswa.

Dalam proses pembelajaran, pembelajaran lingkungan hidup dibutuhkan seperangkat strategi sebagai alternative yang bisa memberikan kesempata untuk menumbuhkan dan meningkatkan efikasi diri dalam pembelajaran di kelas. Strategi pembelajaran yang biasa dilakukan adalah dengan menerapkan metode ceramah di mana seorag guru membuat semua keputusan sedagkan siswa pasif dalam menerima materi pembelajaran. Strategi lain seperti diskusi dapat diterapkan di maa siswa memiliki kesempatan yang luas untuk mengembangkan pikirannya untuk membuat keputuisan-keputusan mengenai apa, bagaimana dan kapan sesuatu dapat dipelajari dengan baik. Rasa ingin tahu dapat menarik siswa lebih mendalam dalam mempelajari materi pembelajaran. Baca lebih lanjut